Acara Nyiramin Sawa, Ngajum Kajang dan Ngaskara
Anggara Paing, Pinanggal 18 Oktober 2022
Acara Nyiramin Sawa, Ngajum Kajang, lan Ngaskara nerpana Saji.
Acara Nyiramin Sawa
Prosesi Nyiramin Sawa Pengawak pengresian/Memandikan Sawa merupakan upacara memandikan dan membersihkan simbol jenazah, upacara ini biasa dilakukan dalam rangkain prosesi Pengabenan tanpa layon (hanya simbolis layon). Pada prosesi ini juga disertai dengan pemberian simbol-simbol seperti bunga melati di rongga hidung, belahan kaca di atas mata, daun intaran di alis, dan perlengkapan lainnya dengan tujuan mengembalikan kembali fungsi-fungsi dari bagian tubuh yang tidak digunakan ke asalnya, serta apabila roh mendiang mengalami reinkarnasi kembali agar dianugrahi badan yang lengkap (tidak cacat)
Sanak keluarga mohon restu ke Shang Hyang Raditya dengn kwangen, posisi tangan di selagan alis, dan kwangen diletakkan di kaki layon.
Mantra: "Om Swargantu, Om Suniantu, Om Moksantu, Om Mursantu, Om Ksama Sampurna yenamah swaha."
Sembahyang:
Cakupan tangan dengan sembah puyung (utpeti sembah)
Ke surya (Shang Hyang Siwa Raditya) dg kewangen: mohon Anugerah kekuatan widya kepada Sang Lina (Stiti sembah)
Sembah ke Sang Lina sbg pengaksama agar sang lina melepas tresnanya kpd keluarga yg ditinggalkan
Selesai proses pebersihan nyiramin layon ini disebutkan kemudian dilanjutkan dengan penyucian atau pengeringkesan (ngeringkes) dengan digulung tikar untuk selanjutnya dapat digotong atau diusung ke bale pangorongkembali.
Ngajum Kajang
Ngajum dimulai dengan :
1. Menusukkan jarum pada kajang melalui lubang uang kepeng sehingga ukur menyatu dengan kajang seperti dijarit. Diawali oleh penglingsir pemangku/ pinandita menusuk pada bagian kepala. Yang lebih muda dari yang diaben tidak boleh menusuk pada bagian kepala.
2. Dilanjutkan pebersihan dengan air kumkuman, keramas, sisig, minyak wangi, boreh miik seperti memandikan orang meninggal. Lanjut menghias kepala ukur dengan bunga.
3. Memasang kwangen seperti upacara nyiramang layon, di kepala 1, ulu hati 1, kedua siku, bahu, pergelangan tangan, pangkal paha, lutut, pergelangan kaki.
4. Ditabur sekar rura diatas ukur, semprotkan minyak wangi. (sekar rura: macam2 bunga, kembang rampe, boreh miyik).
5. Memasang rurub sinom (dari blangsah pinang) sebanyak 3 buah (kepala, badan, kaki).
6. Menaruh rantasan diatasnya dan canang sari diatas rantasan.
7. Pemangku memercikkan tirta penglukatan, pebersihan, prayascita.
8. Melaspas kajang.
9. Sulinggih memberi tirta Pengajuman (tirta pasupati kajang) dan Tirta Saji. Bersamaan dengan pemujaan sulinggih membuat tirta-tirta: pengajuman kajang, tirta penembak, tirta pengentas, tirta prelina, tirta penyaeb, tirta penganyutan dan lain-lain.
10 Setelah ngetisang tirta pengajuman, tirta pasupati kajang, rurub sinom dan rantasan diambil sementara lalu dilanjutkan ngeringkes kajang. Kain putih tiga lembar paling bawah sebagai pembungkus. Sama seperti ngeringkes jenasah, laki: kain pembungkus sisi kanan menutup, wanita: pembungkus sisi kiri menutup. Pembungkus diikat dengan benang tukelan dan tali rotan di tiga tempat, kepala, dada dan kaki. Ketiga ikatan itu disambung dengan benang memanjang. Rurub sinom kembali dipasang.
11 Setelah Ngaskara Adegan selesai, dilanjutkan upacara pemerasan. Kajang dan adegan dipanggul mengelilingi banten pemerasan sebanyak tiga kali diikuti oleh sanak keluarga.
1 Kajang ditaruh diatas peti jenasah di Bale Semanggen. Nantinya akan dibawa ke setra untuk dibakar.
Upekara ayaban pengajuman ring suang-suang. Eteh-eteh Pengresikan jangkep ring suang-suang pengajuman, piranti pengajuman kajang jangkep, mekad ukur, klakat kajang lan sejangkepnyane Ulaka Griya
0 Response to "Acara Nyiramin Sawa, Ngajum Kajang dan Ngaskara"
Post a Comment